Total Tayangan Halaman

Selasa, 21 Desember 2010

Sawah Tadah Hujan Terancam Kering


MARTAPURA – Hujan yang tak kunjung tiba, mulai dikeluhkan para petani. Terutama, petani sawah tadah hujan di kabupaten OKU Timur. Sawah tadah hujan yang selama ini mengandalkan air hujan sebagai pengairan, terancam kekeringan lantaran cuaca yang sepekan ini mulai panas.

Nah, untuk mengantisipasi kekeringan ini, beberapa petani terpaksa menggunakan sumur bor untuk mengairi sawahnya. Priyatno (65), misalnya. Petani yang berasal dari Bukit Sari mengaku, sudah lebih dari sepekan ini petani di daerahnya menggunakan sumur bor untuk mengaliri sawah. “Ini baru memasuki musim tanam. Bibitnya sendiri baru ditanam kurang lebih satu bulan,” ujarnya.

Perubahan cuaca yang tidak menentu ini, menurut Priyatni membuat petani bingung. Padahal, bulan Desember ini seharusnya sudah memasuki musim hujan. Namun nyatanya, sudah sepekan lebih tidak turun hujan. “Inikan Musim hujan, tetapi pasokan air untuk padi yang baru ditanam kurang. Terpaksa kita harus mengambil air dari sumur bor. Akibatnya hampir sebagian para petani di sekitar sini mengalami kekeringan,” jelasnya.

Sawah petani banyak yang terancam kekeringan apalagi tanaman tersebut baru saja ditanam. Dan ini bisa mengakibatkan benih padi mati. "Memang, saat ini tanaman padi petani belum ada yang mati, tetapi bila tidak hujan beberapa hari lagi mungkin tanaman tersebut akan menguning dan mati,” katanya.

Hal senada dikatakan Budi (28) warga Terukis Rahayu. Menurutnya, musim tanam kali ini cukup mengkhawatirkan petani. Padahal kondisi ini masih memasuki musim tanam pertama setelah musim kemarau. “Walupun kita sudah mengairi sawah dengan sumur bor, tapi nanti hasilnya tidak sebagus hasil panen yang diairi hujan,” tukasnya.

Padahal, sudah bertahun-tahun petani mengandalkan air hujan untuk pengairan sawahnya. Dan jika tidak turun hujan petani bisa saja mengalami gagal panen. “Petani menjadi khawatir karena sawah tersebut merupakan harapan masyarakat untuk menambah pendapatannya, namun terancam kekeringan,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar