Total Tayangan Halaman

Jumat, 23 Juli 2010

Pasca Rampok, Bendung Perjaya Sepi Pengunjung


MARTAPURA – Pasca musibah rampok yang dialami Ginawan, (22) warga OKU yang mengakibatkan dirinya mengalami luka serius dibagian kening serta harus merelakan tiga buah ponsel miliknya dirampas perampok saat dirinya tengah asik menikmati menikmati keindahan wisata air, ini membuat pengunjung bendung irigasi perjaya semakin sepi pengunjung. Pasalnya semenjak pemberitaan Koran ini beberapa waktu lalu ini semakin membuat pengunjung trauma. Pantauan Koran ini kemarin (13/4) beberapa sudut tempat wisata andalan kabupaten OKUT ini nyaris tak ada pengunjung yang datang untuk menikmati suasana keindahan wisata air. Sesekali hanya terlihat pengemudi yang hanya sekedar lalu lalang melintasi tempat wisata ini. Ditemui Koran ini kemarin Leo (28) saat kebutalan melintas dikawasan ini, dirinya mengatakan memang sekarang bendung ini sepi pengunjung bahkan bisa dikatakan tidak ada sama sekali, ini membuat pedagang yang perjualan diseputaran tempat wisata ini nyaris tidak ada pembeli karena pengunjung takut. “Saya mengtahui tentag kejadian rampok yang dialami oleh pengunjung beberapa waktu lalu, kalo tidak salah kejadiannya paa hari minggu. Biasaya setiap hari libur bendung ini selalu ramai pengunjung. Namun pasca musibah rampok itu pengunjung tempat wisata ini nyaris menghilang karena takut menjadi korban rampok berikutnya” Ungkap Leo. Senada disampaikan Zul (40) yang juga merupakan warga seputaran bendung perjaya. Zul mengatakan setidaknya bendung yang menjadi wisata andalan kabupaten ini dapat lebih dijaga. Tidak hanya dari segi fasilitas namun juga kemanan. Apalagi korban rampok kemarin merupakan warga luar, semestinya kita sebagai warga malu karena saat kita berkunjung keluar kita selalu dalam keadaan aman hingga sampai rumah, namu kenapa saat mereka yang mengunjungi tempat kita keselamatan mereka malah terancam. “Bendung ini sekarang Cuma sekedar tempat wisata bae, tapi wisatawan yang datang dak katek. Ini terjadi sejak musibah rampok dulu. Mestinyo kito malu, kito datang ketempat uong aman-aman bae hingga sampai rumah. Nah, giliran uong yang datang tempat kito malah celako, itu artinyo kito dak menghormati tamu” Ungkap Zul dengan logat komeringnya.(fit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar