Total Tayangan Halaman

Jumat, 23 Juli 2010

Banjir Bandang Serbu Pemungkiman Warga


Martapura - Ribuan warga yang mungkim di desa pakusengkunyit, Tanjung Aman, dan Tanjung Kemala Martapura Kecamatan OKU Timur. Pasalnya susanan yang sebelumnya terlihat tenang manjadi gempar setelah dikethui bahwa pemukiman mereka terendam banjir, tanpa berfikir panjang dan tak ingin ada korban jiwa warga pun beramburan ke luar rumah mencari dataran tinggi untuk menyelamatkan diri. Peristiwa ini berawal dari pukul 23.00 Wib (18/2) warga melihat luapan air yang begitu deras, namun beberapa waktu kemudian ketinggian air semakin bertambah pada pukul 01.00 (19/2) dini hari yang mengakibtakan ketinggian air mencapai 2 meter “ kami mengira hanya banjir biasa, karena sebulmnya di banjir yang terjadi di sini hanya dalam ketinggian maksimal di bawah 1 meter, namun selang beberapa jam kemudian luapan air makin deras sehingga memaksakan kami untuk mengungsi ujar Riyanto Ketua RT 03 Lingkungan 4 Kebun Jati Barat Martapura kemarin (19/2), senada juga di sampaiakn oleh Suwita Warga yang sama, dirinya mengungkapkan bahwa di tahun ini merupakan banjir yang paling parah di kabupaten ini, sebelumnya hanya terjadi banjir biasa sehingga warga tidak perlu mengungsi namun untuk kali ini kami di haruskan mengungsi untuk menghindari korban jiwa, ujar Suwita.

Berdasarkan data yang di peroleh dari Posko Bencana pada Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) OKU Timur, kemarin (19/2) menyebutkan, banjir yang terjadi di tengah malam itu setidaknya telah melanda empat kecamatan meliputi Kecamatan Martapura, Madang Suku I, Madang Suku II dan Madang Suku III. Banjir kali ini juga nyaris melumpuhkan ruas jalan raya Muaradia yang menghubungkan Kota Martapura (OKU Timur) dengan Muaradua (OKU Selatan) dan Kota Martapura dengan Kota Gumawang Belitang karena ketinggian air mencapai satu meter menggenangi kedua ruas jalan milik provinsi tersebut.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana OKU Timur, Drs Darlizar Effendi ketika dikonfirmasi menyebutkan pemerintah daerah saat ini tengah melakukan langkah evakuasi terhadap warga yang masih terjebak banjir mengingat ketinggian air masih ada yang tergenang setinggi dada orang dewasa. Kondisi itu terjadi di kampung sawah Martapura.“Sedangkan di Kecamatan Madang Suku I dan Madang Suku II sejauh ini belum ada warga yang dievakuasi,” terangnya.

Darlizar menyebutkan akibat banjir kali ini sebanyak 1.734 jiwa di Kampung Sawah Kelurahan Paku Sengkunyit Martapura yang terpaksa di evakuasi. Sedangkan di Desa Tanjung Kemala terdapat 775 jiwa yang harus mengungsi dan di Desa Tanjung Kemala tercatat 520 jiwa yang telah dievakuasi. Sedangkan banjir yang melanda Kecamatan Madang Suku II dilaporkan, sebanyak 29 rumah yang terendam banjir. Di Kecamatan Madang Suku III, banjir menggenangi dua desa masing-masing Desa Surabaya tercatat 18 rumah dan 105 hektar sawah serta 5 hektar tanaman karet terendam dan Desa Banding Agung terdapat 11 hektar sawah 8 hektar tanaman karet terendam termasuk 75 rumah Kantor desa dan Masjid dengan ketinggian air mencapai 2 meter lebih.

Hal yang sama juga dirasakan oleh warga RT 2, RW 3 tak hanya keluarga kerabat yang di ungsikan oleh warga ini, namun puluhan hewan ternak juga di ungsikan ke dataran lebih tinggi “ kami megungsi sejak semalam karena luapan air semakin tinggi, bahkan masih ada sebagian warga yang berdiam di rumah mereka meskipun sudah di perintahkan untuk mengungsi, ujar Budianto (50) Wakil RT 2, Rw 3 Kelurahan Pakusengkunyit kemarin.

Di waktu yang bersamaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU Timur HM. Farid Fairuzi M.Kes Melalui Sekretarisnya Uliyani berserta rombongan dari RSUD Martapura, dan Puskesmas Kota Baru lagsung terjun ke lapangan untuk mendirikan posko kesehatan “ saat ini kami tengah membentuk tiga posko yakni di desa Tanjung Aman, Desa Kampung Sawah Kebun Jati Barat, dan Desa Kampung Sawah Cidawang, saat ini dari beberapa korban belum ada laporan terkena penyakit serius, hanya penyakit kulit biasa da kami sudah atasi masalah itu, ujar Uliyani.(fit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar