Total Tayangan Halaman

Jumat, 23 Juli 2010

Bayi kelamin ganda tanpa anus


sekitar 8hari anak saya di rawat di rumah sakit, dan dokter memastikan kalau jenis kelamin anak saya ini bukan laki-laki tapi perempuan, karena saluran tempat buang air kecil yang berfungsi adalah di saluran yang perempuan, sementara saluran jenis kelamin laki-lakinya tidak berfungsi, sementara tepat pembuangan air besar yang tidak dimiliki anak saya Dokter berinisiatif mebuatkan saluran Anus di perut bagian sebelah kiri, setelah anak ini memiliki berat badan 10 Kilo baru anak saya akan dibuatkan anus seprti anak-anak normal pada umunya, ujar Ratih.

FITRIA ARIANI - MARTAPURA

Sungguh malang nasib Dedek Kurniawan, bayi yang dilahirkan tanggal 15 Januari lalu ini tidak memiliki saluran tempat pembuangan air besar (anus), serta memiliki 2 kelamin sekaligus, laki-laki dan perempuan. Anak yang dilahirkan dari pasangan Ratih (35) dan Usman (40) ini berawal ketika Ratih melahirkan anak ke 5 nya ini didesa Mekakau Ranau OKU Selatan, ketika itu Ratih tidak bersalin melalui Bidan melainkan Dukun karena kondisi keluarga ini memang tidak bercukupan, disaat Dedek sudah lahir ratih terkejut melihat anaknya berjenis kelamin ganda

“Tanggal 15 Januari lalu suami saya Usman mengajurkan untuk melahirkan anak ke 5 saya sama dukun karena ekonomi keluarga kami memang sangat pas-pasan, jangankan untuk bersalin kebidan untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah susah, karena kami hanya mengandalkan perkerjaan suami saya yag sehari-harinya bekerja di kebon kopi milik orang lain yang penghasilannya setahun sekali, disaat anak saya lahir dukunnya bilang kalau anak saya ini memiliki kelaianan dengan lahir tanpa anus dan berjenis kelamin ganda, namun dukun meyakinkan saya bahwa anak yang saya lahirkan ini berjenis kelamin laki-laki, oleh sebab itu kami memberinya nama Dedek Kurniawan ujar Ratih kemarin (22/2).

Nah, lanjut Ratih setelah Dedek berusia 2 Minggu saya memutuskan untuk kembali ke Martapura tepatnya di desa Tanjung Kemala Ujung RT 2 RW 2 No. 221 tempat nenek saya dan meninggalkan suami saya di kebon karena saya tidak tahan dengan kondisi anak saya yang rewel, sampai diMartapura saya dianjurkan Nenek saya untuk memmeriksakan anak saya ke Rumah Sakit Umum Baturaja, sekitar 8hari anak saya di rawat di rumah sakit, dan dokter memastikan kalau jenis kelamin anak saya ini bukan laki-laki tapi perempuan, karena saluran tempat buang air kecil yang berfungsi adalah di saluran yang perempuan, sementara saluran jenis kelamin laki-lakinya tidak berfungsi, sementara tepat pembuangan air besar yang tidak dimiliki anak saya Dokter berinisiatif mebuatkan saluran Anus di perut bagian sebelah kiri, setelah anak ini memiliki berat badan 10 Kilo baru anak saya akan dibuatkan anus seprti anak-anak normal pada umunya, ujar Ratih.

Adik dari Eko (15), Siti (10), Robi (7), dan Rahma (2,5) ini saat dilahirkan berkemungkinan berat badan yang dimilikinya tidak dibawah normal, karena saat usia Dedek yang lenih dari 1 bulan berat badan nya hanya mencapai 3 Kilo, bisa diperkirakan saat di lahirkan Bayi mungil hanya meiliki berat 24 Ons, saat hamil saya memang tidak pernah memberikan Gizi yang baik untuk anak saya karena kami memang serba kekurangan, tapi diantara ke 5 anak saya baru kali ini saya memiliki anak dengan kondisi yang memprihatinkan,

Sementara Handiyah (79), nenek dari Ratih mengatakan saya sengaja menyuruh cucu saya ini untuk tinggal disini bersama saya dan kakek nya, karena kondisi anaknya yang tidak memungkinkan antuk tinggal di iebun bersama suaminya karena di sana daerahnya sangat terpencil dan jauh dari keramian, takutnya kalau nanti ada apa-apa susah untuk mencari pertologan, sementara Usman suami Ratih masih di Ranau untun bekerja, s esekali ia datang kesini untuk menjenguk anak dan istrinya, ujar Handiyah. Kami sangat berharap kepada Pemerintah atau para dermawan yang bersedia membantu kami sangat mengharapkan uluran tangannya, karena saya tidak kuasa melihat kondisi cicit saya ini, apalagi saat dokter mengungkapkan kalau saluran salura tempat pembuangan air besar akan di pindahkan seperti layaknya anak-anak normal lainnya menuggu berat badannya sampai 10 Kilo, kalau menunggu sampai berat 10 Kilo saya perkirakan usia anak ini sudah 1 tahun, saya khawatir kalau menunggu selama itu apa tidak semakin susah untuk melaksanakan Operasi, apa karena cucu saya hanya menggunakan Askes terus pemeriksaannya tidak maksimal seperti ini, dan cucu saya Ratih ini juga tidak banyak bertanya sama Dokter, mungkin karena orang kebon dan tidak pahan tentang medis jadi Ratih hanya menurut saja apa kata Dokter, Ujar Handiyah.(fit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar